Selasa, 18 Oktober 2011

izasalsa

izasalsa
JEJAK-JEJAK PENDAHULU KITA

Kini aura kebangsaan, kenegarawanan, apalagi keagamaan serta kemanusiaan sungguh sangat langka, betapa tidak semua sudah membias menjadi fatamorgana. Pada pandangan insan sekarang dari menilai kesuksesan, kebahagiaan bahkan hal yang berhubungan dengan peribadatan sudah sangat nyata hanya melihat kulitnya saja.
menurutnya :Baik adalah memberi dengan yang banyak, pengabdian yang baik selalu berimbas pada materi, beribadah yang baikpun sudah tercemar dengan fitur-fitur duniawi. Memaang mahal harganya predikat insan-insan baik sekarang. Bagaimana dengan insan yang papa, sederhana apakah mereka masih di kategorikan baik, padahal memberi seadanya, mengabdi dimana saja berada, beribadah dengan mengharap ridhoNya.
Apakah insan yang denikian jauh dari syurga !!! Wah mahal amat itu penilaian dunia.

Semangat hidup insan berada semakin rakus mencari dunia dengan dalih pahala, mengabaikan hak dan kewajiban insan-insan yang papa.
Semangat hidup orang papa bagai matahari di sore hari, akankah tenggelam di atas kilaunya dunia?
Sungguh benar orang terdahulu kita dengan ucapannya yang sederhana , tapi penuh makna, sedikit berbicara tapi menyebar aura, punya tapi berupa, papa penuh rumangsa wah .... indahnya hidup di zaman pendahulu kita.

Dulu banyak orang berada tapi sebagi symbol kemegahan dunia, tapi sekarang insan yang kaya berani mengubah tatanan kebenaran menjadi kemaksiatan dan kemungkaran.
MASYA ALLAH......